Pengalaman Menjalankan Program

P2 HIV & AIDS

Atas dukungan The Global Fund melalui National Sub Recipient Yayasan Kerti Praja dengan bersama PKBI Kalimantan Tengah sebagai Implementasi Unit melalui Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS bagi Perempuan Pekerja Seks di Kota Palangka Raya dan sekitarnya.

Program secara khusus melakukan penjangkauan kelompok berisiko tinggi, specifik kepada Perempuan Pekerja Seks melalui edukasi individu maupun kelompok, distribusi alat pencegah serta melakukan rujukan kepada layanan VCT (Voluntary Counceling and Testing) baik yang dilakukan mobile bersama dengan Puskesmas, maupun dengan layanan statis langsung di Puskesmas. Program yang diorganizing oleh PKBI Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Yayasan Kerti Praja ini, diimulai pada tahun 2017 hingga 2020.

Sepanjang PKBI Kalimantan Tengah menjalankan program HIV dan AIDS, kasus-kasus baru penularan HIV (Human Immunodeficiency Virus) di Kalimantan Tengah, khususnya di Kota Palangka Raya masih terus ditemukan, dan dominan ditularkan melalui transmisi seksual.

Upaya ini untuk mendukung pemerintah pada tercapainya target Nasional Program Penanggulangan HIV dan AIDS yakni menuju three zero HIV dan AIDS secara nasional pada tahun 2030 dengan indikator zero infeksi baru HIV, zero kematian terhadap AIDS, dan zero stigma dan diskriminasi. 

Program penanggulangan HIV dan AIDS yang dilakukan oleh PKBI Kalimantan Tengah sebenarnya sudah dimulai pada 2010 melalui mitra berbeda maupun dengan segmen jangkauan populasi berisiko tinggi yang berbeda pula. Misalnya dengan Yayasan Pelita Ilmu, PB-LKNU, Oxfam, dan dukungan dari PKBI Pusat.  

Pada jangka waktu kerjasama PKBI Kalimantan Tengah dengan Kerti Praja kegiatan program telah menjangkau dan mengedukasi dan mendistribusi alat pencegah penularan HIV sebanyak lebih dari 450 orang perempuan pekerja seks baik pekerja seks langsung maupun yang kategori tidak langsung. Setidaknya lebih dari 80% telah  mengakses layanan VCT, dan akses ARV bagi yang berstatus OHIDA. 

Edit Template
PEDULI Pilar AMPP

Program PEDULI Pilar AMPP (Anak yang Menjalani Pidana Penjara) adalah program yang secara umum memberikan kontribusi pada terwujudnya inklusi sosial bagi Anak Berhadapan Hukum (pelaku) yang menjalani Pembinaan di LPKA (Lembaga Pembinaan Khusus Anak) yang mengalami hambatan pada akses layanan dasar dan bantuan sosial, serta penerimaan sosial. PKBI adalah partner dari The Asia Foundation (TAF) atas dukungan DFAT, di mana PKBI Kalimantan Tengah menjalankan program ini di wilayah Kota Palangka Raya. 

Program berlangsung kurang lebih 11 bulan di periode tahun 2020 yang secara specifik bertujuan ; 1). Memberikan akses layanan dasar dan bantuan sosial, 2). Meningkatkan penerimaan sosial, 3).  Terwujudnya kebijakan yang lebih inklusif. Jumlah Anak Binaan yang mendapat pendampingan sebanyak 32 – 35 orang (sesuai jumlah anak yang ada di LPKA).

Kegiatan-kegiatan inti program dilakukan bertepatan saat dimulainya Pandemi Covid-19, sehingga program dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat dan beberapa harus dilakukansecara virtual. Kegiatan-kegiatan berupa : 

  • Pendampingan psikososial ; 
  • Pendampingan minat dan bakat ; 
  • Penguatan kapasitas Pola Asuh Anak kepada petugas LPKA ; 
  • Komunikasi Inklusi Sosial melalui media cetak, elektronik dan media sosial ;
  • Mediasi pada keterlibatan pihak lainnya untuk dukungan akses layanan dasar dan bantuan sosial   

Capaian-capaian program antara lain :

  • Anak Binaan mendapatkan dukungan psikososial dari psikolog dalam keterampilan soft skill untuk kecakapan hidup mereka 
  • Anak Binaan mendapatkan dukungan psikososial dari rekan sebaya mereka dari luar LPKA 
  • Anak Binaan mendapatkan pendampingan keterampilan seperti pembuatan kerajinan tangan, fotography, dll
  • Anak Binaan mendapatkan pendampingan untuk keterampilan bakat seni (puisi dan bermain musik), dan olah raga bulu tangkis
  • Anak Binaan terlibat dalam peringatan HAN Nasional (virtul)
  • Petugas LPKA dikapasitasi terkait Pola Pembinaan Anak di LPKA sesuai UU SPPA, dan pola asuh anak.
  • Promosi Inklusi Sosial dan cerita baik ABH/AMPP di sampaikan melalui media cetak dan media sosial secara berkala
Edit Template
PEDULI Pilar Kelompok Marginal

Program PEDULI Pilar Kelompok Marginal adalah program yang secara umum memberikan kontribusi pada terwujudnya inklusi sosial bagi kelompok minoritas yang mengalami hambatan pada akses layanan dasar dan bantuan sosial, serta penerimaan sosial. PKBI adalah partner dari The Asia Foundation (TAF) atas dukungan DFAT, di mana PKBI Kalimantan Tengah menjalankan program ini di wilayah Kota Palangka Raya, Kabupaten Kapuas. dan sekitarnya. 

Program berlangsung kurang lebih 5 tahun pada tahun 2016 – 2020 (Palangka Raya), dan tahun 2020 di Kaupaten Kapuas yang secara specifik bertujuan ; 1). Memberikan akses layanan dasar dan bantuan sosial, 2). Meningkatkan penerimaan sosial, 3).  Terwujudnya kebijakan yang lebih inklusif. Kelompok masyarakat yang disasar adalah waria yang diidentifikasi sebagai masyarakat marginal yang terstigma negatif dan mendapat perlakuan diskriminasi, berjumlah kurang lebih 53 orang.

Kegiatan program di antaranya berupa : 

  • Pengorganisasian komunitas untuk pemberdayaan ekonomi, pengembangan kapasitas individu dan kelompok untuk penerimaan diri, lingkungan keluarga dan sosial, memperkuat organisasi komunitas untuk berjejaring dan memiliki mitra-mitra berprogram secara mandiri ; 
  • Sinergisitas dan kolaborasi bersama OPD yang relevan sesuai tupoksi masing-masing (Badan Kesbangpol, disdukcapil, dinkes, dinsos, Pol-PP, Dinkop&UMKM, Disnaker, dan pemerintah kecamatan serta kelurahan) untuk dukungan pemerintah atas akses layanan dasar semisal KTP, BPJS Kesehatan (KIS), layanan kesehatan, bantuan sosial, pembinaan dan perlindungan sosial, pemberdayaan dan akses peningkatan keterampilan dan sumber-sumber ekonomi,  partisipasi di ruang publik, dan mewujudkan kebijakan dan layanan tanpas stigma dan diskriminasi gender ;
  • Kolaborasi bersama stakeholder non OPD seperti jurnalis media cetak dan online, OBH, masyarakat/forum warga peduli, pelaku UMKM, dan pihak keluarga, untuk dukungan bantuan sosial, pembinaan sosial, perlindungan dari kekerasan, pemberdayaan dan akses peningkatan keterampilan dan sumber-sumber ekonomi,  akses dan peningkatan peran di ruang publik, penyebarluasan nilai-nilai inklusifitas di masyarakat serta keluarga.
  • Komunikasi Inklusi Sosial melalui media cetak, elektronik dan media sosial ;  

Selama jangka waktu capaian-capaian program adalah :

  • 23 orang komunitas mendapatkan KK dan KTP
  • 5 orang komunitas mendapatkan KIS
  • 25 orang mendapatkan bantuan sosial baik dari pemerintah maupun dari stakeholder nonpemerintah
  • 1 unit usaha komunitas terbentuk dan berjalan secara mandiri (Palangka Raya), dan 1 unit dalam perintisan (Kapuas)
  • Terbentuknya forum masyarakat dan forum stakeholder peduli
  • Tersusunnya dokumen pencegahan dan mekanisme rujukan tindak kekerasan bagi komunitas
  • Pencanangan lingkungan inklusif (2 RT) di wilayah Flamboyan Bawah Palangka Raya oleh Pemerintah Kelurahan Langkai bersama masyarakat
  • 5 orang komunitas pendapat dukungan keterampilan di bidang kuliner
  • 45 orang komunitas mendapat penguatan kapasitas terkait penerimaan dan konsep diri, akses layanan dasar dan bantuan sosial, gender-inklusi sosial, PHBS, dll.
  • Organisasi komunitas terdaftar di Kesbangpol  sebagai ORMAS, dan memiliki jejaring lokal dan nasional
  • Organisasi komunitas aktif di kegiatan-kegiatan publik yang diselenggarakan oleh beberapa OPD dan kelompok masyarakat.
  • Memiliki jejaring jurnalis dan media dalam mempromosikan inklusi sosial.
Edit Template
PULIH BERSAMA

PULIH BERSAMA adalah program yang secara umum memberikan dukungan pada penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia, di mana PKBI adalah partner dari DFAT melalui IPPF yang menjalankan program pada area kerja pencegahan dan penangulangan Pandemi Covid-19 yang juga dikaitkan dengan  penanganan pada isu-isu kesehatan reprduksi, bagi kelompok rentan dan marginal. Melalui PKBI Pusat, PKBI Kalimantan Tengah melaksanakan program di wilayah Kota Palangka Raya dan sekitarnya.

Program berlangsung kurang lebih 11 bulan (Desember 2021 – Oktober 2022) yang secara specifik bertujuan, yakni ; 1). Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat kepada vaksinasi Covid-19 dengan adanya perubahan perilaku masyarakat mengakses layanan vaksinasi Covid-19, menerapkan protokol  kesehatan penanganan Covid-19 dan penerapan kesehatan masyarakat, 2). Mengembangkan akses masyarakat khususnya kelompok rentan dan marginal kepada yang berhubungan dengan Covid-19 dan layanan kesehatan masyarakat, 3).  Menyediakan layanan kesehatan reproduksi bagi kelompok rentan dan marginal yang terdampak Covid-19, termasuk dukungan kepada perempuan hamil, dan pencegahan pada anemia. Kelompok masyarakat yang disasar adalah ibu hamil, remaja perempuan, komunitas rentan (ODHA, disabilitas, korban Napza, kelompok orientasi seksual berbeda, lansia, dll), masyarakat yang terpapar langsung oleh Covid-19, dan staf/relawan-relawan PKBI.

Kegiatan program di antaranya berupa edukasi secara langsung melalui home visit dan penyuluhan berkelompok melalui kader yang terlatih (masyarakat dan remaja), edukasi melalui media cetak, elektronik dan media sosial, distribusi media KIE berupa brosure, sebagai bentuk kenjangkauan dan peningkatan awerness. Sebanyak 15 orang kader dilatih dan menjadi tenaga penjangkau di lapangan. Kegiatan program lainnya adalah memberi dukungan penerima manfaat program kepada akses layanan berupa vaksinasi Covid-19, test Antigen dan PCR, supplement, vitamin, dan penambah darah, rujukan konseling kasus KSBG ke psikolog, serta distribusi paket isoman.

Pada jangka waktu program sebanyak 6.120 kelompok masyarakat yang masuk dalam penerima manfaat terjangkau oleh semua aktivitas program secara langsung, sedang engagement melalui media sosial PKBI menjangkau lebih dari 15 ribu tanyangan, like, komen dan share terhadap konten-kenten yang di publish. Pada area layanan, capaian-capaian kuantitatif program adalah :

  • 100 orang mendapat dukungan paket isoman,
  • 398 orang remaja perempuan & ibu hamil mendapat supplement, vitamin, dan teblet penambah darah,
  • 212 orang mendapat layanan test antigen
  • 30 kader, staf dan relawan PKBI dilatih dalam penanganan KSBG, 
  • lebih dari 150 orang dirujuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 melalui layanan-layanan pemerintah dan swasta,
  • 5 orang mendapat layanan konseling KSBG oleh psikolog.
Edit Template

Program 2023

Pusat Informasi dan Pelayanan Remaja, Inklusi Sosial, RESPOND, Peningkatan Kapasitas Organisasi, Humanitarian, dan Komunikasi Media.

PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN REMAJA

Sejak tahun 1980 hingga 90-an PKBI Kalimantan Tengah mengembangkan program khusus remaja yang dimulai dengan Gerakan Remaja Bertanggung Jawab (GRBJ) dan diorganisir oleh relawan-relawan muda usia remaja. Sebelumnya remaja masih menjadi sasaran program sebagai penerima manfaat dalam penjangkauan kegiatan-kegiatan PKBI. 

Pada tahun 1998 GRBJ kemudian bermetamorfosis menjadi sebuah gerakan yang terstruktur di internal organisasi PKBI dan menjadi program tersendiri yang dinamakan Pusat Informasi dan Pelayanan Remaja (PIPR). PIPR menjadi program yang berkesinambungan sampai dengan saat ini dan memiliki wadah yang difasilitasi oleh PKBI dalam bentuk Youth Center yang diberi nama Sentra Informasi dan Aktivitas Remaja (SIAR). Youth Center SIAR merupakan tempat berkumpul anggota/relawan-relawan usia remaja PKBI untuk berorganisasi, pengembangan pengetahuan, dan skill, merencanakan, mengimplementasikan kegiatan inovatif, terkait isu-isu seputar remaja sesuai dengan visi dan misi PKBI.

Program remaja PKBI dikembangkan dengan pengorganisasian relawan-relawan remaja PKBI Kalimantan Tengah dengan konteks “dari-oleh-untuk remaja”, yang bersemangatkan inovasi, kerelawanan dan kemandirian, di mana remaja sebagai anak dan remaja memahami dan mampu membuat keputusan secara bertanggung jawab dan mempraktekkan kesehatan reproduksi dan seksual serta hak-hak kesehatan reproduksi dan seksual yang berkesetaraan dan berkeadilan gender.

Youth Center SIAR menyediakan LAYANAN KONSELING KHUSUS REMAJA melalui Konselor Sebaya yang terlatih & terdaftar di PKBI. Kirim pesan whatsapp (khusus chat) ke nomor hotline konseling remaja untuk informasi, dan atau janji mendapatkan layanan, melalui tatap muka atau vitrual. KLIK untuk mendapat informasi, dan atau layanan.

Aktivitas Program

Edukasi

Meningkatnya jangkauan dan akses remaja terhadap informasi dan edukasi terkait hak-hak dan kesehatan seksual dan reproduksi

Pengembangan Hard & Soft Skill

Menguatnya pengelolaan dan pengorganisasian remaja melalui youth center

Layanan Konseling

Remaja memiliki akses terhadap layanan konsultasi terkait permasalahan kesehatan reproduksi dan seksual, serta lainnya melalui aktivitas, dan hotline services youth center

Pendampingan

Terpenuhinya dukungan psikososial kepada kelompok anak dan remaja rentan dan marginal melalui dukungan psikososial

Pengembangan Media

Mengkampanyekan pemenuhan hak-hak seksualitas dan kesehatan reproduksi remaja

Entertainment

Remaja mampu melakukan pengembangan diri melalui minat dan bakat dalam aktivitas sosial yang positif dan inklusif

Layanan Konseling Remaja

Media Sosial SIAR

RESPOND

Responding with Essential SRHR Provision and New Delivery Mechanisms

Menanggapi melalui Penyediaan Layanan Kesehatan Seksual & Reproduksi yang Esensial, dan Mekanisme Pendekatan Baru

Meningkatkan pemberian informasi dan layanan SRHR berkualitas dan setara bagi kelompok rentan, dengan fokus pada pendekatan inovatif dan pemulihan layanan yang terdampak COVID-19

PROGRAM RESPOND

Langkah penting diambil PKBI merespon situasi dan dampak Pandemi Covid-19 pada aspek kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi. Pandemi Covid-19 mempersempit ruang gerak pada masyarakat di semua aspek sebagai strategi penanganan penyebarluasan Covid-19. Akses layanan-layanan publik, khususnya aspek kesehatan masyarakat lainnya pun menjadi salah satu yang terdampak. Tidak dipungkiri bahwa Pandemi Covid-19, layanan kesehatan termasuk layanan seksual dan reproduksi mengalami penurunan kuantitas dan kualitas baik pada implementasi maupun capaian-capaian karena akses dan ruang lingkup yang dibatasi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Teridentifikasi bahwa  terkhusus program yang mensasar kelompok yang rentan dan marginal yang sebelum Pandemi pun mereka sudah mengalami keterbatasan akses, menjadi lebih terhambat lagi.

Program berlokasi di Kota Palangka Raya, Kabupaten Kapuas, Kotawaringin Timur, Kapuas, dan Barito Utara, yang masing-masing wilayah kerja juga bekerjasama dengan empat PKBI Cabang dan lima komunitas rentan.

 

Program RESPOND dukungan DFAT dan IPPF melalui PKBI Pusat menanggapi situasi Pandemi Covid-19 dengan melakukan berbagai alternatif pendekatan dan aktivitas yang tetap mengedepankan pemenuhan akses informasi dan layanan kepada masyarakat, dan kelompok yang rentan serta marginal terkait kesehatan seksual dan reproduksi. RESPOND mengupayakan konsistensi dan pengembangan pemberian informasi dan layanan SRH yang berkualitas dan setara, fokus pada pendekatan inovatif dan pemulihan layanan terdampak Covid-19.

Aktivitas Program

Menyediakan layanan Sexual and Reproductive Health berkualitas yang diberikan oleh tenaga terlatih melalui Services Delivery Point (SDP)

Membuka akses ke layanan kesehatan digital (telemedicine), dan model pemberian layanan alternatif (pelayanan berbasis rumah, perawatan mandiri, dll) bagi perempuan, laki-laki, dan remaja

Distribusi informasi tentang Sexual and Reproductive Health dan Covid-19 yang berkualitas, terpercaya, dan dapat diakses oleh perempuan, laki-laki, dan remaja

Konseling Online Remaja
Edit Template
Pelatihan Konselor Sebaya

Pelatihan Konselor Sebaya (Remaja) adalah kegiatan peningkatan kapasitas bagi remaja yang di bina menjadi sosok sesorang konselor bagi sebayanya, terkait isu kesehatan seksual & reproduksi, termasuk kekerasan seksual yang terjadi di lingkup remaja. Konselor sebaya menjalankan misi edukasi, teman bicara, sekaligus memberi layanan konseling. Konselor yang dilatih adalah sebanyak 10 orang yang berasal dari relawan youth center SIAR, dan relawan remaja utusan PKBI Cabang Palangka Raya, Kapuas, Kotawaringin Timur, dan Barito Utara.

Edit Template
Telekonseling Dokter & Bidan
Edit Template
Pelatihan Kader SRH

Pelatihan Kader SRH (Sexual and Reproductive Health) adalah kegiatan peningkatan kapasitas kader masyarakat dan komunitas dalam isu Kespro, dan KSBG, serta menjalankan misi penjangkauan masyarakat maupun komunitas. Kader berasal dari key person berbasis kader-kader posyandu, dan perwakilan komunitas rentan-marginal (ODHA, Difabel, Pekerja Seks Perempuan, Perempuan Kepala Rumah Tangga , dan  kelompok orientasi seks berbeda).

Edit Template
Telekonseling Psikolog
Edit Template
Home Visit Kader

Home Visit Kader adalah salah satu kegiatan lapangan Program RESPOND yang efektif menjangkau masyarakat melalui aktivitas harian kader yang berasal dari masyarakat atau komunitas masing-masing, untuk kepentingan edukasi, konseling dan rujukan layanan SRH.

Edit Template
Konseling KSBG

Salah satu area kerja Program RESPOND adalah memberikan dukungan kepada penyintas KSBG (Kekerasan Seksual Berbasis Gender), di mana program menyediakan layanan konseling bersama Psikolog.

Keluarga, rekan, atau pendamping korban KSBG dapat memanfaatkan layanan  CARE OF YOU untuk konsultasi ini baik secara online maupun dengan berkunjung ke fasilitas yang disediakan oleh PKBI Kalimantan Tengah.

Edit Template
Kelas SRH

Kelas SRH (Sexual & Reproductive Health) adalah kegiatan edukasi sekaligus sarana untuk pelayanan bagi masyarakat dalam bentuk kelompok/grup dengan minimal 10 orang peserta di wilayah aktivitas/domisili masyarakat atau komunitas. Ini adalah salah satu metode mendekatkan masyarakat kepada edukasi dan layanan SRH.

Edit Template
Konseling Kader SRH

Kader dari masyarakat dan komunitas Program RESPOND adalah salah satu perpanjangan tangan PKBI dalam penjangkauan di lingkungan sosial dan komunitas kader. Kader telah dilatih dalam  pemberian edukasi dan pemberian koseling dasar terkait SRH (sexual and reproductive health), penanganan awal sebagai first aid bagi korban kekerasan seksual. Kader melakukan kunjungan ke rumah-rumah di lingkungan sosial atau komunitas secara rutin, atau melakukan penyuluhan.

 

Edit Template
Edukasi Melalui Media Cetak

Kegiatan edukasi SRH (Sexual and Reproductive Health) lainnya adalah Kolom Edukasi dan Konseling melalui media cetak. Kolom ini terbit melalui surat kabar PalangkaPost. Segmen masyarakat pembaca surat kabar bisa mendapat edukasi  terkait SRH dan berkonsultasi dengan narasumber medis melalui nomor hotline service yang tercantum di kolom tersebut. 

Edit Template
Layanan SRH

Salah satu area kerja Program RESPOND adalah memberikan dukungan kepada penyintas KSBG (Kekerasan Seksual Berbasis Gender), di mana program menyediakan layanan konseling bersama Psikolog.

Keluarga, rekan, atau pendamping korban KSBG dapat memanfaatkan layanan  CARE OF YOU untuk konsultasi ini baik secara online maupun dengan berkunjung ke fasilitas yang disediakan oleh PKBI Kalimantan Tengah.

Edit Template
Edukasi Melalui Media Sosial

Kegiatan edukasi SRH (Sexual and Reproductive Health) juga dilakukan melalui media sosial official PKBI Kalteng yakni instagram dan youtube. Konten edukasi akan terbit berkala. Segmen masyarakat pengguna gadget aplikasi instagram  dan youtube bisa mendapat edukasi  terkait SRH dan berkonsultasi dengan narasumber medis melalui nomor hotline service yang tercantum di konten-konten yang di posting. 

Edit Template

PROGRAM INKLUSI SOSIAL

Inklusi Sosial bagi Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH)

Anak adalah asset dan masa depan bangsa. Sesuai Undang-undang No. 35 Tahun 2014 (tentang perubahan Undang-undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak), bahwa setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Di beberapa kelompok anak, terjadi kondisi di mana ada keterbatasan pada akses layanan dasar, terstigma, penerimaan sosial yang rendah, dan rentan mandapatkan perlakuan buruk. Anak mengalami ekspolitasi, rentan pada perlakuan buruk dan provokasi, bahkan kepada tindak kekerasan fisik, verban dan bahkan seksual. 

Menjadi kewajiban bagi Negara untuk memenuhi hak-hak dasar anak tersebut, dan mencegah bahkan menanggulangi permasalahan-permasalahan anak. Masyarakat juga dapat berkontribusi misalnya pada hak pengasuhan dengan pola asuh yang layak, serta memberikan perlindungan.

Salah satu kelompok anak yang mengalami kondisi tersebut adalah Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH), baik yang termasuk dalam anak saksi, pelaku, maupun korban. Undang-undang No.11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA), negara juga  menjamin terpenuhinya hak-hak anak walaupun pada kondisi berkonflik dengan hukum. Bagaimanapun Anak adalah seorang anak yang belum matang secara pemikiran dan perilaku, sehingga kerentanan-kerentanan di atas sangat dekat dengan mereka. Anak harus ditempatkan pada warga negara yang sama dan dipenuhi hak-hak dasarnya, termasuk hak untuk berpartisipasi. Suara-suara anak sebagai bagian dari bangsa perlu mendapat tempat, dan berkontribusi pada terwujudnya situasi di mana semua anak mendapatkan lingkungan yang layak, untuk kepentingan terbaik anak. 

Melalui Program Inklusi yang dijalankan oleh PKBI Kalimantan Tengah di Palangka Raya, bercita-cita mewujudkan situasi yang inklusif bagi ABH, di mana ABH terpenuhi layanan dasarnya, dapat berpartisipasi dan bersuara di ruang publik, memiliki keterampilan yang cukup, tersalurkannya minat dan bakat mereka, mendapatkan layanan psikososial, dukungan reintegrasi sosial, serta mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan.

Inklusi Sosial bagi Kelompok Marginal

Seseorang memiliki kedudukan yang sama dalam harkat, martabat, status, bebas diskriminasi tanpa memandang suku, agama, ras, etnis, jenis kelamin dan ragam gender. Di negara hukum Indonesia, semua warga negara  memiliki kedudukan, hak dan kewajiban, dan partisipasi yang sama dalam pembangunan. Di kelompok masyarakat yang mainstream, tidak dipungkiri terdapat kelompok masyarakat yang minoritas, di mana kondisi mereka berbeda dengan kelompok masyarakat yang moyoritas. Meraka berada pada situasi terstigma dan bahkan mendapat perlakuan diskriminasi, mengalami keterbatasan pada akses layanan dasar, penerimaan keluarga dan masyarakat yang rendah, serta sering mandapatkan perlakuan buruk.

Menjadi kewajiban bagi Negara untuk memberikan rasa nyaman, aman dan bebas dari kekerasan serta memenuhi hak-hak warga negaranya. Masyarakat diharapkan dapat berkontribusi pada mediasi, fasilitasi dan memberi motivasi dan pemberdayaan bagi kelompok-kelompok tersebut atas pemenuhan layanan dasar, peningkatan sumber-sumber perekonomian dan  perlindungan dari kekerasan. Contoh kelompok masyarakat yang paling dekat dan berada di sekitar masyarakat adalah seseorang yang menjalani hidup dengan ragam gender.

Melalui Program Inklusi yang dijalankan oleh PKBI Kalimantan Tengah di Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah, bercita-cita mewujudkan situasi yang inklusif bagi kelompok masyarakat yang berperan sosial sebagai ragam gender, di mana mereka dapat terpenuhi kebutuhan layanan dasarnya, dapat berpartisipasi dan bersuara di ruang publik, memiliki keterampilan yang cukup dan memperoleh sumber-sumber perekonomian yang dapat menopang hidup, dukungan pada terpenuhinya perlindungan dari tindak kekerasan.

Aktivitas Program

Akses layanan dasar dan peningkatan keterampilan minat & bakat bagi ABH

Please select a template!

Partisipasi ABH di ruang publik

Please select a template!

Perlindungan ABH dari tindak kekerasan

Please select a template!

Akses layanan dasar dan partisipasi publik bagi komunitas marginal

Please select a template!

Peningkatan akses pada sumber-sumber keterampilan dan ekonomi bagi komunitas marginal

Please select a template!

Perlindungan tindak kekerasan bagi komunitas marginal berbasis keluarga

Please select a template!

Kesehatan dan Kebersihan Menstruasi Remaja

Survey kepada 7.270 orang remaja perempuan yang dilakukan oleh UNICEF, bahwa 98,5% remaja putri menggunakan smartphone, 45,7% remaja perempuan mendapatkan informasi menstruasi melalui internet/aplikasi, dan 96,6% remaja perempuan online setiap hari. Saat Pandemi Covid-19 terjadi, remaja putri  banyak memanfaatkan waktu di ruang digital, namun tergaggu pada pendidikan dan akses mendapatkan layanan kesehatan reproduksi. Kesempatan remaja perempuan mendapatkan informasi yang akurat, bimbingan dan dukungan layanan  di ruang-ruang digital, sehingga remaja perempuan lebih bisa memahami tentang hak-hak kesehatan reproduksi mereka.

Aplikasi OKY merupakan sebuah inovasi untuk membantu remaja perempuan mengeksplorasi masalah terkait kesehatan reproduksinya khususnya menstruasi, pubertas, hubungan dan yang terjadi pada tubuh mereka sehingga lebih percaya diri. Aplikasi OKY yang diluncurkan oleh UNICEF, diharapkan dapat dimanfaatkan oleh remaja perempuan, orang tua, guru, dan lainnya. Aplikasi OKY adalah aplikasi digital pelacak siklus mestruasi pertama di dunia. Aplikasi OKY dapat diunduh melalui smartphone/tablet berbasis android dan ios.

PKBI Kalimantan Tengah menjalankan program dengan melakukan penguatan kapasitas peer educator, pengembangan prototype edukasi kesehatan reproduksi remaja, edukasi dan konseling kesehatan reproduksi kepada remaja, serta promosi dan bimbingan penggunaan Aplikasi OKY bagi remaja di Kota Palangka Raya.

User Testing App OKY

Melalui PKBI Pusat atas dukungan UNICEF Indonesia, PKBI Kalteng menyelenggarakan Pelatihan kepada dua puluh orang Peer Educator remaja (perempuan & laki-laki) yang berasal dari perwakilan komunitas mahasiswa kampus, remaja luar kampus, dan relawan-relawan youth center SIAR kampus, kemudian mempraktekkan pengembangan edukasi  dan promosi kesehatan reproduksi, terkhusus mengenai Kesehatan dan Kebersihan Menstruasi Remaja melalui kegiatan User Testing Prototype OKY di sepuluh titik lokasi dengan kategori wilayah minim signal/jaringan seluler di Kota Palangka Raya.

Edit Template
Edukasi Kespro & Promosi App OKY

Melalui PKBI Pusat atas dukungan UNICEF Indonesia, PKBI Kalteng menjalankan kegiatan edukasi kespro, promosi dan bimbingan Aplikasi OKY Indonesia kepada remaja-remaja, khususnya remaja putri di Kota Palangka Raya.

Edit Template

--- PENINGKATAN KAPASITAS ORGANISASI & MANAJEMEN ---

Capacity Building

Kapasitasi SDM dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas untuk menjalankan program-program dan pengelolaan organisasi, secara efektif, efisien, dan tepat sasaran.  

Resource Mobilization

Resources PKBI berupa sarana serta prasarana untuk memperkuat dan maksimalisasi operasional kebijakan dan program-program internal maupun dengan adanya kerjasama dengan pihak lainnya.

Jejaring & Kemitraan

Jejaring dan kemitraan ditumbuhkembangkan seiring dengan pencapaian visi dan misi, menanggapi isu-isu yang menjadi konsern PKBI dan mitra. Kemitraan diimplementasikan bersama organisasi pemerintah maupun organisasi non pemerintah (swasta, komunitas, dan lainnya) dengan mengupayakan adanya sinergisitas dan kolaborasi program-program.  

Pengembangan Media Informasi dan Komunikasi

Media informasi dan komunikasi dikembangkan melalui media -media digital kekinian berbasis online, sebagai adaptasi atas perkembangan tekhnologi komunikasi. Platform media digital berupa instagram, youtube, website, dan beberapa aplikasi digital lainnya berbasis online. Media yang dikembangkan menyediakan ruang interaksi online dengan pihak lain.

All Rights Reserved © PKBI